Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia punya banyak sekali tempat wisata laut. Di sini para wisatawan bisa melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Seperti snorkeling, misalnya.
Tapi laut juga menyimpan banyak kejutan yang sulit diprediksi kemunculannya. Apalagi pengetahuan soal laut masih belum terlalu banyak. Ini berarti banyak sekali hal yang bisa mengancam keselamatan manusia saat berada di lautan. Salah satunya adalah ikan hiu.
Saat ini jumlah spesies hiu yang berenang di seluruh perairan dunia nggak kurang dari 400 spesies. 118 diantaranya bisa ditemukan di perairan Indonesia. Oleh karena itu, kalau lo ingin menghabiskan waktu liburan di laut, harus berhati-hati dengan hewan yang satu ini.
Pasalnya meski sangat jarang menyerang manusia, hiu merupakan hewan liar yang bisa menjadi berbahaya setiap saat. Jadi mending cari aman daripada lo harus berurusan dengan hewan ini, deh!
Video viral Josh Rinder
Image source: unsplash.com/@tomasnozina
Salah satu hal yang bisa lo lakukan adalah dengan mendeteksi keberadaan para hiu di laut. Untuk melakukannya lo nggak memerlukan alat super canggih atau sangat ribet. Sebab beberapa bulan ke belakang seorang pria bernama Josh Rinder sudah membagikan cara yang lebih mudah dilakukan.
Dia membagikan video cara mendeteksi keberadaan hiu di laut dengan sebuah sendok. Saat lo berlibur ke wisata laut, sebelum berenang coba pergi ke dekat air, kemudian ambil air tersebut dengan sendok, setelah itu cicipi rasanya.
Kalau rasanya asin seperti garam, itu berarti ada hiu di dalam air tersebut. Namun Josh sendiri mengatakan dia nggak percaya video yang maksudnya untuk lucu-lucuan itu bisa viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.
Cara yang lebih valid
Image source: unsplash.com/@h7creatives
Untuk cara yang lebih serius, lo memang harus menggunakan peralatan khusus yang sudah terbukti kebenaran metodenya. Misalnya seperti yang dilakukan oleh beberapa peneliti di Australia yang menggunakan alat pencegah elektronik pribadi.
Cara ini dianggap efektif untuk mencegah kematian atau cedera yang diakibatkan oleh serangan hiu di perairan laut. Selain itu, para peneliti tersebut juga memprediksi bahwa alat tersebut bisa menyelamatkan sekitar 1.063 warga Australia yang ada di sepanjang garis pantai sampai 50 tahun ke depan.
Meskipun berdasarkan laporan ilmiah dari Royal Society Open Science, gigitan hiu adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi. Akan tetapi, saat seseorang terkena gigitan hiu maka harus ditangani dengan tepat agar risikonya bisa diperkecil. Apalagi korban bisa saja mengalami trauma atau gangguan stress.
Di Australia sendiri, sejak tahun 1900 sampai tahun 2000 “hanya” terjadi 985 insiden serangan hiu di laut. Insiden tersebut diketahui dilakukan oleh 20 spesius hiu yang berbeda.
Setelah mengetahui frekuensi terjadinya insiden serangan hiu, para peneliti mulai mengembangkan model yang bisa mencegah hal insiden tersebut dengan menggunakan alat pencegah elektronik terhadap hiu.
Setelah itu, mereka kemudian memprediksi jumlah gigitan hiu yang bisa dihindari. Dari perhitungan ini, para peneliti bisa memprediksi sampai tahun 2066 dimana populasi mengalami peningkatan sampai menyentuh angka 49 juta jiwa.
Di Indonesia sendiri laporan tentang kasus gigitan hiu tidak banyak diberitakan. Selama lima tahun terakhir, kasus gigitan hiu yang diketahui masih berada di bawah angka 10. Namun tetap saja, lo nggak bisa bersantai tanpa mempersiapkan diri saat pergi berwisata ke laut.
Menurut detik.com, penyebab hiu menyerang manusia kemungkinan besar karena saat berenang manusia tampak seperti anjing laut atau singa laut. Kedua hewan ini memang sering menjadi mangsa hiu di laut.
PERSONAL ARTICLE





ARTICLE TERKINI
Source:https://kumparan.com/kumparantravel/hanya-modal-sendok-pria-ini-bagikan-cara-mudah-deteksi-keberadaan-hiu-di-laut-1xsfoqY71hV/full
Please choose one of our links :