Close burger icon

HELLO THERE, SUPER USER !

Please Insert the correct Name
Please Select the gender
Please Insert the correct Phone Number
Please Insert the correct User ID
show password icon
  • circle icon icon check Contain at least one Uppercase
  • circle icon icon check Contain at least two Numbers
  • circle icon icon check Contain 8 Alphanumeric
Please Insert the correct Email Address
show password icon
Please Insert the correct Email Address

By pressing Register you accept our privacy policy and confirm that you are over 18 years old.

WELCOME SUPER USER

We Have send you an Email to activate your account Please Check your email inbox and spam folder, copy the activation code, then Insert the code here:

Your account has been successfully activated. Please check your profile or go back home

Reset Password

Please choose one of our links :

Barefood - Milkbox

Author :

Article Date : 08/03/2017

Article Category : Super Buzz

Anoa Records

Nilai: 7.9/10

Gelombang para pejuang revivalis rock alternatif kian bertebaran belakangan tahun ini di tanah air. Kebangkitan produk dari rock alternatif yang sempat bersemayam lama, akhirnya muncul kembali ke muara permukaan lewat segelintir pegiat loyal yang seolah tak ingin digerus zaman. Namun dari sekian banyak para penampil, tak banyak dari para revivalis lokal yang mampu merepresentasikan dengan bijak entitas yang mereka usung. Banyak yang bermunculan akibat arus siklus dari tren, tapi tak sedikit pula yang berujung numpang lewat saja.

Namun hal ini tak berlaku bagi unit duo asal Jakarta, Barefood. Mereka dengan baik berhasil menerjemahkan muatan musiknya. Tak sekedar selebrasi mengenang ulang kejayaan era 90-an semata, lebih dari itu, duet sohib Ditto Pradwito dan Rachmad Triyadi mampu mencampuradukkan warna-warni ingatan yang sempat tertuang bagi khalayak yang pernah merayakan era kebesaran Kurt Cobain tersebut.

Lewat opus terbaru mereka bertitel Milkbox, Barefood seperti menandakan sirine, mengingatkan para pelaku rock alternatif untuk tetap berjuang sebagai revivalis yang konsisten dan tak serta-merta hanya bagian dari tren musik yang numpang lewat ala kadarnya.

Desain sampul album terpampang visual sesosok wanita muda nan stylish yang tengah menenggak sebuah kotak susu hingga tumpah berlumuran. Mari lupakan sejenak perihal wanita menggoda itu. Jika menelisik album lebih ke dalam, terdapat muatan repertoar sebanyak sembilan muatan lagu yang dijejali rapi.

Dibuka dengan nomor yang sama dengan judul album, “Milkbox” tanpa basa-basi menghujam keras ke telinga para audiens. Fusi antara punk dan alternative terbungkus secara apik. Tanpa intro, selayaknya anthem yang pas menemani kalian sembari berseluncur dengan papan skateboard bersama karib di sore hari sembari bergaya slengean.

Merangkak naik ke repertoar lainnya, Barefood begitu paham aturan cara main di ‘ranah’ mereka sendiri. Deretan sesajen sakral seperti perlengkapan tempur penuh dengan hantaman distorsi, tremolo gitar hingga fuzz diaplikasikan dengan baik. Secara naik-turun keseluruhan lagu yang disajikan mampu memainkan peranannya secara efisien. Mulai dari luapan amarah hingga melankolia dihadirkan secara beriringan oleh Barefood. Seperti yang ada di track “Grown Up, “Candy”, “Hitam”, dan “Sugar”.

Namun yang patut disimak dari keseluruhan daftar lagu adalah terdapat dua track berbahasa Indonesia. Dua lagu relevan mumpuni berjudul “Hitam” dan “Biru” layaknya sebuah karya berwarna di dalam film. Jika “Hitam” adalah pembuka yang kelam dan terkesan penuh amarah, maka “Biru” adalah lanjutan bagian sekuel dari lagu pertama. “Biru” mendentum dengan lembut penuh haru, terkesan terjangan nuansa pop-ish berkelas.

Kredit khusus buat Barefood yang setidaknya mulai mencoba bereksplorasi menggunakan diksi berbahasa Indonesia. Bukan rahasia lagi kalau permasalahan lirik bahasa sendiri kerap kali menjadi tembok penghalang, tanpa mengurangi rasa hormat. Maka tak heran hampir mayoritas pegiat kancah alternative rock di subgenre indie rock maupun shoegaze lebih menyukai penggunaan bahasa asing ketimbang bahasa sendiri dalam meramu karya mereka.

Sajian di repertoar Milkbox secara keseluruhan nampak menjanjikan. Barefood perlahan mulai matang secara kedalaman kualitas materi, dibanding album mini terdahulu yakni Sullen. Mendengarkan Barefood ibarat kembali membuka kotak memori berstempelkan cap era jaya 90-an yang telah usang dirayapi debu. Penuh ingatan memorabilia pahit, manis, hingga agresif. Sesuai judul album, Milkbox berisikan nutrisi yang pas untuk dikonsumsi para pendengar dari segala konteks musik.

Track-track esensial: “Milkbox”, “Biru”. “Sugar”, dan “Hitam”

 

PERSONAL ARTICLE

ARTICLE TERKINI

Tags:

#Barefood #album review

0 Comments

Comment
Other Related Article
image article
Super Buzz

Lalahuta Cerita tentang Patah Hati di Single Terbaru 1 2 3

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

The Rain Rilis Single Mengembara, Rayakan 22 Tahun Berkarya

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Suara Kayu Lepas Single Terbaru Berjudul Rekat

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

D’Jenks Rilis Musik Video Reggae Reseh, Penghormatan untuk Kebayoran

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Yovie Widianto Bentuk Supergrup SEMVA, Rilis Single Sumpah Cintaku

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Gugun Blues Shelter Lepas Single Terbaru Berjudul Don’t Cry For Me

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Sarah Barrios Rilis Lagu Singkat Serba Nyeleneh Berjudul Bitter Bitches

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ganti Nama, Club Mild Lepas Single Baru Bertajuk Sun Gazer

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Ranu Pani Mengajak Berimajinasi di Album Terbaru Berjudul Inklusi

Read to Get 5 Point
image arrow
image article
Super Buzz

Umumkan Album Baru, Neck Deep Rilis Single Berjudul “It Won’t Be Like This Forever”

Read to Get 5 Point
image arrow
1 /