Menyambut penghujung tahun 2022, Romantic Echoes mantap untuk memperkenalkan album penuh keduanya. Muhammad Fadel Alfredo atau yang dikenal dengan nama J. Alfredo ini tampaknya serius untuk berkarier secara mandiri di bawah Romantic Echoes.
Sebagaimana yang kalian pahami, Superfriends, J. Alfredo merupakan vokalis untuk band rock Pijar. Romantic Echoes jadi sebuah proyek yang berhasil dalam menghadirkan sisi berbeda dari sang musisi. Proyek solo dari J. Alfredo ini terdengar memiliki sentuhan musik vintage yang kuat. Sang musisi menggabungkan elemen musik rock, pop, dan musik elektronik ke dalam balutan nuansa 1960-an.
Pakem tersebut masih jadi landasan eksperimen J. Alfredo untuk album kedua Romantic Echoes yang berjudul Paradisa. Album kedua dari Romantic Echoes ini secara resmi rilis pada pertengahan bulan November lalu. Secara musikalitas, kalian masih bisa mendengarkan komposisi musik khas yang sempat hadir pada album Persembahan Dari Masa Lalu (2020) dan EP Gaung Romantis (2021).
Meskipun begitu, kalian tentu akan bisa menikmati kesan pembeda dari album Paradisa ini, Superfirends. Kesan berbeda datang dari pendewasaan J. Alfredo dalam mengolah komposisi musik Romantic Echoes jadi lebih matang dari sebelumnya. Nuansa musik soul klasik dengan karakter garangbisa langsung kalian dengarkan pada lagu pembuka, Superfriends.
Lagu berjudul Berantakan merupakan karya yang membuka album Paradisa dari Romantic Echoes. Untuk lagu tersebut, J. Alfredo memastikan agar seluruh instrumen dapat menyuguhkan ritme yang selaras dan melengkapi satu sama lain. Selain itu, sang musisi juga menunjukkan kepiawaiannya dalam bernyanyi.
Pada lagu pembuka ini, otak di balik Romantic Echoes tersebut juga mencoba mengikuti ritme yang ada lewat cara bernyanyinya. Permainan nada vokal tinggi dan rendah menghadirkan dinamika yang menarik untuk kalian dengarkan, Superfriends. Teknik yang dilakukan oleh J. Alfredo ini membuktikan bahwa lagu berbahasa Indonesia mampu menjadi sebuah karya yang unik.
Kekuatan lirik berbahasa Indonesia yang matang pun ditunjukkan oleh J. Alfredo pada keseluruhan album Paradisa ini. Meskipun menonjolkan karakteristik yang unik dan nyeleneh lewat lagunya, Romantic Echoes tetap membawakan tema karya yang relevan. Percintaan jadi salah satu kisah yang punya kekuatan pada lagu-lagu di album Paradisa ini.
Namun di luar itu, sang musisi juga tetap menjadikan album kedua dari Romantic Echoes ini sebagai ruang kreasi yang menyenangkan. Kalian bisa dengar pembuktiannya melalui lagu berjudul Amerta. Di lagu tersebut, J. Alfredo mencoba untuk membawakan musik dengan nuansa psikedelik 1960-an yang elegan.
Romantic Echoes juga menawarkan beberapa lagu berbahasa Inggris. Gimme, Fly Me to the Sun, Summer, dan Mortal One mampu tampil sebagai sebuah entitas yang kuat. Lagu-lagu berbahasa Inggris ini juga bisa jadi favorit bagi kalian yang senang dengan komposisi lagu sederhana dengan lirik mendalam, Superfriends.
Terkait judul albumnya sendiri, tampaknya Paradisa merupakan sebuah persembahan hati dari seorang J. Alfredo. Judul album kedua dari Romantic Echoes ini diambil dari nama tunangan sang musisi, yaitu Paradisa Chirana.
Untuk itu, tidak aneh rasanya jika album kedua dari Romantic Echoes ini cukup ramai dengan tema cinta. Album ini bisa dianggap sebagai buah dari pemikiran dan isi hati seorang J. Alfredo untuk pasangannya tersebut. Kehadiran album Paradisa juga seakan-akan memperkuat makna dari nama Romantic Echoes itu sendiri.
Sebagai sebuah album pop di tahun 2022, Paradisa dari Romantic Echoes berhasil menawarkan kesan berbeda. Mencoba untuk menawarkan musik yang organik, datang dari hati, tanpa perlu menunjukkan makna dengan paksaan.
Image courtesy of Romantic Echoes
Please choose one of our links :