Siapa yang nggak tahu tentang Obituary? Band metal yang sudah terbentuk sejak tahun 1984 ini merupakan salah satu nama besar di kancah musik bawah tanah yang berhasil menginspirasi banyak musisi cadas lainnya di dunia. Bekal perjalanan panjang yang mereka miliki, nggak salah rasanya jika beberapa pihak menganggap Obituary sebagai salah satu band metal legendaris yang masih aktif hingga saat ini.
Masuk ke tahun 2023, Obituary tetap mencoba untuk menjaga eksistensi mereka tetap relevan. Kali ini, band death metal asal Amerika Serikat ini baru saja memperkenalkan single anyar berjudul My Will To Live, Superfriends. Lagu baru yang Obituary kenalkan di awal Januari lalu ini merupakan sebuah sarana penyambutan album yang menghadirkan antusias kepada penggemar setia mereka.
Antusiasme tersebut lahir karena band death metal satu ini akhirnya mengakhiri puasa pembuatan album penuh selama enam tahun lamanya. Album baru dari Obituary ini diberi judul Dying Of Everything yang rilis pada pertengahan Januari 2023 ini. My Will To Live merupakan single ketiga yang Obituary rilis untuk menyambut album baru mereka.
Sebelumnya, pada bulan November lalu, Obituary juga sempat memperkenalkan dua single baru, yaitu The Wrong Time dan lagu yang punya judul sama dengan albumnya, Dying Of Everything. Dengan rilisnya My Will To Live, Obituary mengungkapkan antusias mereka tentang kehadiran album baru setelah kurang lebih 6 tahun harus berpuasa.
Menurut band death metal asal Amerika Serikat ini, mereka cukup merasa bangga akhirnya bisa menyelesaikan proyek album ke-11 mereka untuk tahun 2023. Obituary juga mengungkapkan rasa terima kasih serta apresiasi mereka terhadap para fans yang sabar menunggu lahirnya album baru dari Obituary.
Dalam kesempatan yang sama, Obituary juga menjelaskan bahwa My Will To Live merupakan sebuah lagu terakhir yang mereka tulis untuk melengkapi narasi yang mereka bangun untuk album Dying Of Everything. Oleh karena itu juga, Obituary memilih untuk merilis video lirik untuk single terbarunya. Menurut band metal asal Florida ini, lagu tersebut merupakan salah satu karya spesial yang mereka hadirkan untuk para fans di dalam labum Dying Of Everything.
Kesan spesial hadir di dalam lagu My Will To Live dengan komposisi musik yang mudah dikenali oleh para penggemar setia dari Obituary. Menurut band death metal satu ini, hal tersebut mereka lakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para penggemar setia. Selain itu, Obituary juga memastikan departemen liriknya mampu menjadi medium cerita yang tepat.
Lirik yang tepat dari Obituary juga dimaksimalkan potensinya oleh sang vokalis, John Tardy. Seluruh anggota dari band death metal ini sepakat bahwa sang vokalis berhasil untuk menyempurnakan lagu My Will To Live sesuai ekspektasi yang telah mereka bangun dalam perjalanan produksi album Dying Of Everything.
Di luar itu, ada alasan lain juga kenapa Obituary memilih My Will To Live sebagai pit stop sebelum akhirnya album ke-11 mereka rilis, Superfriends. Menurut band death metal satu ini, lagu My Will To Live mampu memberi representasi yang tepat terhadap tema besar yang ada di dalam album Dying Of Everything. Untuk itu, Obituary memastikan agar para penggemar setia mereka dapat menikmati album terbaru yang mereka sajikan.
Sebagaimana yang sempat dibahas di atas, Obituary adalah salah satu ikon untuk kancah musik death metal dunia, Superfriends. Namun, nggak mudah juga bagi Obituary untuk bisa mendapatkan pengakuan tersebut. Band death metal ini perlu merilis tiga buah album terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mendapatkan pengakuan sebagai salah satu band metal berpengaruh di dunia.
Pencapaian yang mereka raih hadir berkat rilisnya album ketiga, The End Complete. Meskipun terbilang menengah di sektor penjualan, Obituary tetap berhasil mencetak ribuan album untuk album ketiga mereka. Selain itu, album ketiga dari Obituary ini juga menjadi penanda pertama untuk bisa menembus pasar di luar Amerika Serikat, yaitu benua Eropa.
Image courtesy of J.A. Dunbar/Shutterstock
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :