Kini Nicolo Zaniolo telah resmi beregabung dengan raksasa Turki, Galatasaray dengan mahar hanya 20 juta Euro saja.
Dicap sebagai pemain potensial, Nicolo Zaniolo adalah salah satu pemain muda Italia yang menjanjikan. Akan tetapi perselisihannya dengan AS Roma di menit terakhir penutupan jendela transfer membuatnya menjadi public enemy dalam semalam. Dan muncul stigma menarik tentang perbandingan dengan Mario Balotelli, dilansir dari Football Italia. Penyerang Italia berusia 23 tahun itu telah dikeluarkan dari proyek Jose Mourinho. Setelah Zaniolo minta hengkang dari ibu kota Italia di jendela transfer Januari.
Situasi tersebut membuat marah jajaran petinggi Roma, yang kecewa dengan kinerja dan perilaku sang pemain di lapangan saat pembicaraan perpanjangan kontrak dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu juga yang membuat sebagian besar basis penggemar garis keras Roma mencemoohnya dalam kemenangan Coppa Italia atas Genoa. Pada musim ini, pemain berusia 23 tahun itu telah gagal bermain maksimal dalam beberapa pertandingan terakhir, dirinya terlihat buruk dan tidak bersemangat di lapangan.
Statistiknya juga bisa dibilang buruk di Serie A musim ini, setelah Zaniolo hanya mencatatkan rata-rata 2,73 tembakan per 90 menit, jauh lebih rendah dari 3,92 yang dihasilkanya musim lalu bersama AS Roma. Dia juga melepaskan operan yang kurang progresif, yaitu hanya 1,11 per 90 menit dibandingkan dengan 2,05 pada 2021-22, dan dribel yang kurang progresif yaitu hanya 6,16 per 90 menit dibandingkan dengan 7,72 di musim lalu. Selain itu cedera parah juga menjadi faktor terbesar kemundurannya, yang diderita pada Januari dan September 2020, ketidakdewasaannya dalam proses penyembuhan juga menjadi faktor dikeluarkannya dari proyek Mourinho di Roma.
Meski Zaniolo tidak pernah mencapai level Balotelli, perilakunya baru-baru ini bisa membuatnya mengikuti jejak pemain berusia 32 tahun itu, yang telah bermain untuk delapan tim berbeda dan berjuang untuk mengembalikan permainannya sejak bergabung dengan Liverpool pada 2014 lalu.
Dan kini pemain asal Italia tersebut telah resmi berpisah denga tim ibu kota Italia setelah melalui drama yang cukup menyita perhatian, karena sebelumya Zaniolo telah menolak untuk pindah ke Boutnemoth dan Leeds united. Penolakan tersebut sempat berbuntut panjang karena AS Roma membekukan statusnya. Namun diakhir-akhir masa penutupan jendela transfer, Zaniolo resmi pindah ke raksasa Turki, Galatasary dengan harga yang cukup murah, yaitu 20 juta Euro saja.
Mempunyai status sebagai mantan wonderkid yang juga sempat dihubung-hubungkan dengan klub-klub besar di Eropa, Zaniolo mempunyai catatan yang cukup buruk perihal cedera yang dideritanya. Sang winger bahkan tercatat pernah dua kali mengalami cedera ACL yang mana itu sangat mempengaruhi cara bermain serta mental sang pemain. Beruntung Zaniolo mampu bangkit dan sang pemain sempat kembali menjadi andalan sang serigala Ibukota kembali, namun apa mampu dikata, sikap sang pemain yang membuat pihka klub dan pelatih kehilangan kesabaran yang pada akhirnya harus menjual sang pemain dengan harga 'cukup murah' melihat dari potensi yang pernah dia tunjukkan sebelumnya.
PERSONAL ARTICLE





Please choose one of our links :